Muh.Reza-Info
Defenisi ProteinProtein adalah bagian dari semua sel hidup
danmerupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. 1/5 bagian tubuh adalah
protein, separuhnya ada dalam otot , 1/5 di dalam tulang dan tulang
rawan, 1/10 dalam kulit, dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi yang
membentuk protein bertindak sebagai precursor sebagian besar koenzim,
hormone, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan.
Enzim adalah golongan protein yang berfungsi sebagai
biokeatalisator pada reaksi kimia dalam tubuh manusia. Zat yang
ditransformasikan oleh enzim disebut substrat. Enzim merupakan suatu
protein yang kompleks terdiri dari bagian protein dan nonprotein
(kofaktor) dan kofaktor sendiri dapat berupaion logam atau suatu molekul
organic yang disebut koenzim atau gugus protetis.
Protein adalah zat
yang tersusun dari berbagai asam amino. Protein di dalam tubuh diubah
menjadi asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan
jantung. Dari 26 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam
amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh kita. Jika satu saja dari
kesepuluh itu tidak ada, maka tubuh akan mengalami gangguan seperti HO
(hongeoredema) atau busung lapar, yaitu tertimbunnya cairan dalam
jaringan tubuh. Sedangkan kekurangan protein yang diderita oleh bayi
disebut kuasiorkor. Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan dan akan
dirombak menjadi urea..
Sumber ProteinBahan makana
hewani merupakan suber protein yang baik,dalam jumlah maupun mutu,
seperti telur ,susus,dagoing,unggas ,ikan ,dan kerang.Sumber prtein
nabati ialah kacang kedele,dan hasilnya sepeti tempedan tahu serta
kacang-kacangan lain.
Padi-padian dan hadsilnya relative rendah dalam
protein,tetapi karena dimakan dalam jumlah baanyak, member sumbangan
besar terhadap konsumsi protein sehari.Bahan Makanan hewani kaya dalam
protein bermutu tinggi,tetapi hanya merupakan 18,4 % konsumsi protein
rata-rata penduduk Indonesia.
Manfaat ProteinProtein
bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat
berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang
dewasa, apabila terjadi luka, memar dan sebagainya, maka protein dapat
membangun kembali sel-sel yang rusak. Isoflavon yang terkandung dalam
kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam air dan
bersifat anti aging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal
bebas).
Akibat kekurangan dan kelebihan protein.•
Kekurangan
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup,
terdapat tingkatan yang bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai,
seperti kurang kalori protein (kkp), yang merupakan penyebab kematian
pada anak-anak di negara-negara berkembang. pertumbuhan yang cepat,
adanya infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan
kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang
sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan
oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn
protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit,
misalnya vitamin dan mineral). Terdapat tiga jenis kkp, yaitu:
Kkp
Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp
kering disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir
menyeluruh. Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat
sedikit makanan. Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak
tubuh.
Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas,
prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal.
Kkp Basah : Jika
seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp basah disebut
kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti 'anak pertama-anak
kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama
menderita kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama
dari pemberian asi ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut
mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan asi, sehingga tidak tumbuh dan berkembang.
Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan
dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan: tertahannya cairan
(edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita
kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih
besar daripada anak yang menderita marasmus.
Kkp Menengah :
jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp basah.
Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor.
anak-anak yang menderita
kkp ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh
dibandingkan dengan penderita marasmus.
Tubuh
menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai
kalori:
• cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis
terpakai
• protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
•
cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
Sebagai akibatnya
seluruh tubuh mengalami penyusutan. Pada kwashiorkor, tubuh hanya mampu
menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein dalam darah
menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai
sebagai edema.
kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan
pada hati yang membesar (pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam
sel-sel hati). Kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan badan,
sistem kekebalan, kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan,
produksi enzim dan hormon.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering
terjadi diare. perkembangan tingkah laku pada anak yang menderita
malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi keterbelakangan mental.
Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih sakit daripada anak
yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.
• Kelebihan
Protein
secara berlebiha tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkanobesitas.
Kelebihan
protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang
berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas
membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai.
Malah kalo
kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini
kan bisa jadi penyebab osteoporosis.
Karena protein merupakan makanan
pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan meningkatkan kadar
keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini
disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag,
sembelit, merupakan gejala awal asidosis.